Senin, 02 Agustus 2010

SUMATERA

SUMATERA, 3-14 AGUSTUS 2009


Pada tulisan ini aku ingin berbagi pengalaman khususnya tentang pengalaman perjalanan saya dari Sumedang Jabar ke Desa Catur Kec. Mesuji Kab. OKI Prov. Palembang.

Hari Senin, 3 Agustus 2009 aku bersama anak dan istri berangkat berkunjung ke Mertua di Desa Catur Kec. Mesuji Kab. OKI Prov. Palembang.
Aku berangkat pukul 13.00 di loket PO. Bumi Sari Indah (PO. BSI) di Jl. Soekarno Hatta No. 208 Bandung (Caringin) dengan ongkos Rp. 230.000,-/orang dengan tujuan “Tugu Mulyo”.
Berikut deskripsinya:

Berangkat.
Jam 18.00 nyampe di Merak. Jam 22.30 makan di RM Begadang 2 jl. Raya bakauheni km 15 Panjang-Lampung.

Selasa, 4 Agustus 2009 jam 02.45 nyampe di RM. Tiga Saudara. Lantaran untuk menuju lokasi di mana rumah mertua ku berada cukup jauh sekitar 14-15 km dari Jalan Raya Lintas Timur dengan transportasi ojeg yang memakan waktu 1.15 jam, maka aku dijemput dengan titik pertemuan di RM. Tiga Saudara tersebut. Jam 07.10 barulah sampai di tujuan dengan keadaan yang sangat ngantuk (maklum begadang lantaran takut kelewat).

Oh iya, dari RM. Tiga Saudara ke Desa Catur itu harus melewati perkebunan sawit yang katanya banyak perampoknya dengan kondisi jalan tanah yang rusak bergelombang. Aku Tanya apakah kedepannya akan ada perbaikan (di bilas aspal)? Jawabnya singkat TIDAK MUNGKIN. Oh sediiih. Mertuaku tinggal di tempat yang terisolasi. Harianeun pamarentah….. ditambah lagi sarana penerangan berupa listrik yang tiap 2 hari sekali pasti matiiiiiiii. Apakah itu disengaja ??? atau bagaimana ??? sehingga wajar kalau kebanyakan masyarakat disana sudah pada punya genset. Belum lagi sarana air yang susaaaaah banget, apalagi kalau musim kemarau. Kalaupun ada, airnya coklat, jauh lagi. Oooh. Belum lagi panaaaaasnya suhu disana, padahal banyak tumbuhan. Oooh lagiiiii.

Asal tahu saja bahwa mertuaku ikut program transmigrasi sehingga wajar saja pemerintah menempatkannya di tengah hutan, kan biar kepadatan penduduknya seimbang begitoooo.

Sebagai gambaran, kehidupan masyarakat Desa Catur kebanyakan petani dan buruh kelapa sawit serta karet. Tetapi yang membuat ku sangat heran adalah kehidupan masyarakatnya yang terkesan boros, maaf-maaf saja, sebagai contoh kalau di tempat ku orang belanja rokok cenderung batangan (atau mungkin lantaran penghasilannya memang kecil kali ya), tetapi disana bungkusan boooooo. Aku berfikir, mungkin itu adalah tuntutan alam. Ah asa teu nyambung….. tapi hal itu membuat anugerah bagi mertua ku (jelas saja mertuaku pedagang, ya untung lah).

Berarti ada beberapa kesimpulan mengenai Masyarakat dan Geografis Desa Catur.

Pertama. Kondisi keamanan yang kurang menjamin kehidupan masyarakat Desa Catur. Pak Polisi tolong Bantu doooong !!! (Khususnya di jalan yg banyak perkebunan kelapa sawitnya)

Kedua. Fasilitas transportasi berupa jalan desa yang rusak bergelombang, dari tanah lagiii. Pemerintah Daerah, toloooong benerin, kasihan tuh masy. Bagusnya ada angkutan umumnya.

Ketiga. Fasilitas penerangan (listrik). Pak PLN tolong perhatikan dong, jangan mati melulu listriknya.

Keempat. Fasilitas air bersih. PDAM belum masuk kesana yg mungkin lokasinya jauh. Siapa yang salah, kenapa pemerintah membuat lokasi penduduk di tengah hutan. Pokoknya harus ada atuh da sama mereka juga manusia yang perlu kesehatan dengan air bersih.

Kekurangan yang lainnya masih banyak. Kalau pingin lebih jelas, survey saja.

Cerita Pulang.
Kamis, 13 Agustus 2009 berangkat dari rumah di Desa Catur. Jam 17.30 berangkat dari Dabo dengan BIS BSI. Jam 22.54 istirahat di RM. Begadang 2. Jam 23.00 berangkat lagi. Jam 01.00 nyampe Bakauheni. MACEeeet lantaran kapalnya telat. Jam 04.00 baru bisa naik kapal dengan kondisi “mabuuuuk berat’. Jam 06.15 nyampe Merak. Jam 09.30 istirahat di Purwakarta sambil makan. Jam 10.00 berangkat lagi dan jam 11.30 nyampe loket BSI di Jl. Soekarno Hatta No. 208 Bandung (Caringin)

Total jam selama perjalanan adalah berkisar antara 14-15 jam.


MAU LIHAT PHOTONYA???



Ini PO. BSI yg aku tumpangi waktu berangkat.
Lihat tuh di Kursi Depan, Anaku lagi Tidur, Istriku lagi Makaaaaaan.


Ini PO. BSI tampak dari samping waktu istirahat di RM Begadang II.



Ini waktu mau pulang di jalan perkebunan kelapa sawit.
Lihat kondisi jalannya


Ini lokasi jalan di depan rumah. Tanah semua kan ???



Ini Perkebunan Kepala Sawit yang katanya banyak Rampoknya.




Panaaaasnya. Ini waktu malam, apalagi siang. Makanya aku dan anaku ngak pakai baju. Geraaaah.



Ini AnakKu, cantik yah…..

1 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru